SELAMAT DATANG

Nikmati semua fasilitas yang ada dan nikmati semua post yg saya rangkum dari berbagai blog (sumber) yang up to date tentunya... Jangan sungkan-sungkan untuk kembali lagi dan ajak rekan-rekan anda... Terimakasih..

04 Mei 2010

Golongan Darah Tentukan Pacar

Golongan darah biasanya hanya dihubungkan dengan kesehatan atau donor darah. Di Jepang lain lagi, golongan darah terkait erat dengan pacar idaman.

Di negeri itu ada keyakinan bahwa golongan darah menggambarkan karakter seseorang. Tema ini menjadi favorit majalah-majalah perempuan.

Sebuah majalah wanita menulis, pemilik golongan darah A memiliki sifat dapat diandalkan, mau berkorban, tapi selalu hati-hati dan mudah khawatir. Sementara golongan darah O membawa karakter percaya diri dan selalu yakin.

Golongan darah AB lebih seimbang, selalu berpikir jernih dan logis. Namun dia boros dan tidak ramah. Yang dinilai terburuk adalah golongan darah B, yang pola pikirnya bebas namun egois.

Golongan darah juga ditanyakan saat melamar pekerjaan. “Saya sempat kaget, namun akhirnya saya mendapatkan pekerjaan itu,” terang Kouichi, yang memiliki golongan darah B.

Para ilmuwan sebenarnya meragukan teori golongan darah ini. Namun ada juga yang mempercayainya karena ditemukan kesamaan di beberapa komunitas.

“Berkat golongan darah, mudah mengatakan pendapat Anda pikirkan soal orang lain meski secara tidak langsung,” ujar Jeff Kingston, dosen Studi Asia di Universitas Temple di Jepang.



http://www.surya.co.id/2010/05/03/golong...pacar.html

Harga Meteor Sangat Mahal

Benda yang merusak rumah di Duren Sawit tergolong Meteroid. Di luar negeri meteorid sangat mahal dan banyak yang menjadi pemburu asteroid sebagai mata pencaharian. Bagaimana di Indonesia?

Pada Februari lalu Dr Marc Gallini dan rekan prakteknya Dr Frank Ciampi memberikan penemuan meteroid yang jatuh di rumahnya ke Institut Smithsonian AS dengan tanda jasa US$5 ribu (Rp48 juta). Dokter itu khawatir kolektor yang ingin memasarkan meteorit itu berniat mendapatkan keuntungan besar karena meteorid bisa dijual dengan harga sangat mahal.

Lalu apakah meteorid juga mahal dan siapa pemiliknya jika jatuh di Indonesia? Peneliti Pusat Sains Atmosfir dan Iklim LAPAN Thomas Djamaludin mengatakan meteor yang jatuh di Duren Sawit tidak ada pemiliknya. Hal itu karena di Indonesia tidak ada pengaturannya.

Jika orang menemukan meteorit maka seringkali disimpan oleh warga, tetapi ada juga yang menyerahkannya ke lembaga pemerintah misalnya museum. "Di luar negeri, siapa yang menemukan, itulah pemiliknya. Amerika banyak pemburu meteorit yang sengaja mencari dan menjadi mata pencaharian dengan menjualnya ke museum," ujarnya saat dihubungi Minggu (2/5).

Ia menambahkan, terkait keberadaan meteor belum ada pengaturan secara global. Sama halnya ketika orang menemukan bebatuan dari pantai atau gunung. Selama hal itu bersifat umum, maka menjadi bebas dimiliki, karena agak beda dengan fosil yang sudah ada regulasinya.

"Meteor tidak diatur meskipun sama-sama memiliki nilai ilmiah, tetapi setiap orang bisa memiliki karena bukan hal yang spefisik. Namun ada baiknya benda tersebut disimpan di museum untuk pembelajaran masyarakat tanpa ada pengaturannya, warga berhak untuk menemukan dan menentukan ke mana harus disimpan," imbuh Thomas.

Apakah Anda tertarik untuk menjadi pemburu meteor dan mendapat penghasilan dari benda angkasa itu? Apalagi hujan meteor terjadi setiap tahun.

Namun Peneliti dari Departemen Meteorologi Institut Teknologi Bandung Dr Armi Susandi mengingatkan meteor yang jatuh bisa jadi milik negara. "Meteor yang jatuh ke bumi dari angkasa luar menjadi persoalan negara, artinya menjadi milik pemerintah. Hal tersebut diatur dalam undanguUndang bahwa segala sesuatu yang dari luar angkasa menjadi milik negara," ujarnya.

Ia mengatakan sampai batas tertentu di atasnya lagi ada perjanjian internasional yang terkait dengan hal tersebut. Namun Armi menambahkan memang belum ada aturan mendetil menyangkut hak milik meteor. "Sulit membuat peraturan yang mengatur peristiwa yang terjadi hanya setahun sekali," ujarnya .

Kepala Puslabfor Mabes Polri Amri Kamil mengatakan sampel yang diambil dari Duren Sawit hanya batu saja. "Tidak ada kandungan fosil," ujar Amri.

Ia menambahkan kesimpulan Puslabfor disinkronkan dengan LAPAN. Sementara dia mengatakan batu angkasa itu tidak jelas milik siapa. "Apalagi jika harus menyebutkan angka harga sebuah meteor, tidak ada angka," ujar Amri.

Sementara Thomas Djamaludin mengatakan dari indikasi awal yang dikaji di lapangan terkait kerusakan dan arah jatuhnya, bisa disimpulkan peritiwa di Duren Sawit disebabkan oleh meteorit. "Linear dengan kesimpulan awal mengarah kepada kesimpulan akhir bahwa penyebabnya memang meteorit," katanya.

Ia menjelaskan meteorit di Duren Sawit hanyalah meteorid sporadis bukan Eta Aquarids. Sporadis artinya sewaktu-waktu bisa jatuh ke bumi, sedangkan Eta Aquarids yang terlihat di bulan Mei setiap tahun memiliki ukuran seperti pasir halus, hanya beberapa detik habis, tidak bisa mencapai ke bumi.

"Eta Aquarids mirip seperti hujan meteor Lyrids beberapa waktu lalu. Cuma titik pancarnya berasal dari rasi Aquarius sekitar bintang Eta Aquaruis, kira-kira kita bisa melihatnya dalam kondisi malam atau siang, kepastiannya masih belum dilihat lebih lanjut siang atau malam untuk lebih jelas dilihat," ujar Thomas.
 

Gajah Purba Punya Darah Antibeku

Gajah purba atau mammoth memiliki ternyata memiliki darah yang antibeku. Hal ini mampu menjamin tubuh mereka tetap mendapat oksigen pada suhu beku.

Hal ini diungkapkan jurnal Nature Genetics. Jurnal itu, seperti dilansir BBC, Selasa (4/5), melaporkan bahwa tim ilmuwan membangkitakn kembali protein darah gajah berbulu tebal sebelum mengambil kesimpulan tersebut.

Protein yang dikenal sebagai haemoglobin didapati pada sel darah merah. Di sel tersebut, haemoglobin mengikat dan mengakut oksigen. Tim peneliti menemukan mammoth memiliki adaptasi genetis yang memungkinkan haemoglobin merekan melepaskan oksigen ke dalam tubuh pada suhu rendah sekalipun.

Kemampuan haemoglobin melepaskan oksigen ke jaringan tubuh pada umumnya terhambat oleh suhu dingin. Peneliti menyusun urutan gen haemoglobin dari DNA mammoth Siberia, yang berusia puluhan ribu tahun. Mammoth tersebut tersimpan dalam lapisan permafrost.

Sekuens DNA gajah itu diubah menjadi RNA, molekul mirip DNA yang sangat penting dalam produksi protein dan disisipkan ke bakteri E. coli. Bakteri tersebut kemudian menghasilkan protein mammoth.

''Mokelul haemoglobin molecules yang tercipta berbeda dengan 'kembali ke masa lalu' dan mengambil sampel darah dari gajah sejati,'' kata salah seorang penulis laporan riset, Kevin Campbell, dari University of Manitoba, Kanada.

Para ilmuwan kemudian menguji proten mammoth yang dihidupkan kembali. Hasilnya, ditemukan tiga perubahan yang jelas pada sekuens haemoglobin yang memungkinkan gajah purba mengirim oksigen ke sel-sel pada suhu rendah sekalipun. Haemoglobin pada gajah yang hidup dewasa ini tidak bisa melakukan proses semacam ini.

"Sangat mencengahkan bisa menghidupkan kembali protein yang kompleks dari spesies yang sudah punah dan menemukan perubahan-perubahan penting yang tidak ditemukan pada spesies yang masih hidup mana pun,'' jelas seorang penulis lain laporan riset tersebut, Alan Cooper, yang juga Direktur Australian Centre for Ancient DNA pada University of Adelaide.

http://www.nonblok.com/blokstyle/tekno/20100504/14992/gajah.purba.punya.darah.antibeku